Selasa, 13 Agustus 2013

Cerita KKN (Part 1)




                
                       Malam itu para gadis  (Yayu, Jay, Ayu, Depe) lagi nginap di kamar kostq #Lagi. Pas lagi ketawa-ketiwi sama teman – teman, tiba-tiba hpku berbunyi. Ternyata sms dari cici, yang isi pesannya kurang lebih mengatakan bahwa sudah ada pengumuman mengenai pembagian lokasi KKN. Kamarku yang tadinya heboh, tiba-tiba jadi sepih. Semua merasa was –was dengan pembagian lokasi ini. Dengan bermodal Android, segera ku buka web UPT KKN.
                     Pokoknya malam itu rasanya kayak lagi nunggu lahiran anak pertama -__-“ deg –degan beud dahh !!!! And then, si web memerintahkan saya untuk memasukkan NIM. Puji Tuhan, malam itu signal lagi cakep jadi tanpa perlu menunggu lama lokasi KKNku nongol juga. KAB. LUWU, KECAMATAN WALENRANG. Awalnya, saya  fine2 saja dengan daerah itu, tapi setelah tau kalau sahabat-sahabat saya malah 1 kecamatan dan hanya diriku yang terlempar di Walenrang, rasanya rada-rada tidak rela juga. Why me ??? 
                “Sendiri”, I hate that word !! Tapi itulah yang harus saya jalani selanjutnya. Di hari pertama pertemuan dengan supervisorpun, saya harus meminta si Yayu untuk mengantarkan saya ke gedung IPTEKS, saking takut autis sendiri disana. Sore itu, IPTEKS lagi rame-ramenya.  Tapi ternyata, semuanya tidak seburuk yang saya perkirakan. Saat bertemu pertama kali dengan teman-teman sekecamatan, semuanya kaleeeeem banget..sepertinya hanya saya yang agak SEDIKIT cerewet disana. Namun setelah duduk-duduk soleha di IPTEKS, finally..i found my new  teman KKN  yaitu Firda dan Afit.
                Nah, dalam pertemuan pertama dengan supervisor itu tentunya membahas tentang pemilihan Korcam, sekcam, dan bencam as usual. Pasti yang pernah KKN tau tentang 3 hal ini kan. Korcam dan sekcam dipilih dengan cara”pemaksaan”, tapi puji Tuhan lagi, bencam kecamatan walenrang nda perlu dipaksa-paska..mau sendiri ji tawwa. Yup, that’s me.
Foto bersama setelah pelepasan di kantor camat Walenrang
                Hari yang tidak saya tunggu-tunggu pun tiba. Yah, sangat berat untuk berpisah dengan sahabat-sahabatku dan tentunya kamar kostku. Apalagi saat pembekalan KKN, banyak supervisor yang mengatakan bahwa kami akan ditempatkan di desa-desa yang bahkan rumahnya tidak punya WC, tidak ada listrik, tidak ada signal, tidak ada apa-apa. -,-“ Dan saya pikir, itu yang akan saya alami ditempat KKN nanti. Malam itu, tepat tanggal 19, kami berkumpul di PKM.

Cerita KKN (Part 2)


                
              
             Matahari sudah mulai nampak, dan terlihat  jejeran rumah-rumah sederhana di sepanjang jalan. Entah, apa nama daerah-daerah yang telah saya lewati untuk sampai ke Walenrang, satu hal yang pasti..pemandangannya lumayan cantik. Sempat terlihat, teman-teman KKN di kecamatan lain, yang  singgah di kantor Bupati, tapi bus kami tidak lewat disana mungkin karena perjalanan yang harus kami tempuh masih agak panjang. Dan setelah jam 9 pagi, tibalah kami di kantor kecamatan Walenrang. Semua koper-koper dan barang-barang diangkat oleh teman-teman cowok ke depan kantor. Saya sendiri masih bermuka bantal dan setengah sadar saat itu.
                Kamipun dipersilahkan memasuki kantor kecamatan sambil menunggu bapak supervisor. Dan mulai dari sinilah keakraban antara saya dan teman-teman semakin terjalin. Saya berusaha menghafal nama mereka satu persatu mulai dari Fina, Ria, Herlina, Anisa, Meta, dan beberapa nama yang awalnya tidak saya tau. Jangan Tanya tentang nama teman-teman cowoknya, karena yang saya kenal saat itu ya Cuma imo’ si korcam, nu’ si sekcam, imam dan iman yang masih susah saya bedakan hingga detik ini, trus Wayan karena gampang dihafal namanya. Yang lain, I don’t even know..
Chef, Bencam, Apet
                Hal paling menegangkan adalah pendistribusian kami ke desa-desa (kayak barang di’). Di Walenrang sendiri terdapat 8 desa dan 1 kelurahan yang nantinya tidak akan pernah saya lupakan. Walaupun teman posko saya yang 2 orang sudah ketahuan. Tapi penasaran juga dengan beberapa penambahan. Dan tadaaa… ternyata selain seposko dengan korcam dan sekcam, masih ada kak Mus, akbar, Afit, dan Nisha. Kami menempati posko kecamatan yang terletak di desa Batusitanduk.  Jadi judulnya, saya, korcam, dan sekcam yang nebeng di posko mereka *bede’.
                Siang itu, kami dijemput oleh Ibu kades. Ibu kadesnya baik sangat…dan thax God, karena baru sampai di posko, kami langsung diajak ke acara akikahan yang intinya panggilan makan gratis. Setelah itu, baru pulang ke posko yang hingga saat ini belum bisa saya lupakan. Posko kami bukanlah sebuah rumah panggung terbuat dari kayu yang WCx terpisah dengan rumah itu sendiri seperti yang banyak dicerita oleh para supervisor. Posko kami bagus dan bersih, dengan 3 kamar 2 kamar mandi, dan ada ruang tamu, tempat nonton, dapur, dan ruang makan. Pokoknya jauh dari yang saya bayangkan. Ibu dan bapak poskonya baik hati, dan anaknya cakeeeeeep banget >,<  *Tapi masih kecil.
Kordes-kordes tertampan se-KKN gelombang 85
Ekspresi bahagia setelah seminar evaluasi
Jalan-jalan di Bendungan Batusitanduk
                Tidak semua hal dapat saya cerita disni karena akan sangat panjang, namun ada beberapa cerita yang tidak akan pernah saya lupakan. Misalnya rutinitas saya, Afit, dan Nisa setiap hari yaitu harus memberi  makan 4 teman cowok di posko. Kami bertiga awalnya tidak mahir dalam hal masak-memasak. Apalagi saya yang cuma nge-kost, paling taunya cuma rebus mie instan. Hiks. Tapi di

Minggu, 11 November 2012

Sambungan..


.

Tujuan pertama sore pertama di Jogja adalah Paris alias ParangTritis (entah bagaimana penulisan yang benar). Mobil segera melaju ke tempat itu, namun dalam perjalanan, perut kami mulai kelaparan. Jadi kami singgah di suatu rumah makan yang menyediakan hidangan ayam kremes. Kesan saya terhadap pemilik rumah makan itu adalah pelit (tambah saus aja, mesti bayar ekstra).
From Paris to the real Paris (semoga)
Perut terisi perjalanan pun berlanjut. Sepanjang jalan, saya mengagumi keindahan kota itu. Yaa, karena semuanya tidak jauh beda dengan di kampungku. Masih ada sawah yang hijau, udaranya juga sejuk dan dingin. Dan setelah menempuh perjalan yang cukup jauh, kamipun tiba di pantai itu.

Rabu, 07 November 2012

Mozaik – mozaik Hidupku (part 2)




Mozaik hidup saya berikutnya ada di Yogyakarta…
Setelah sekian lama..finally :D
Sebelum melakukan kunjungan media, kami (Saya, Yayu, Jay, Ria, Rahma, Depe’) sudah merencanakan ini. Ada berbagai alasan mengapa saya sangat ingin ke kota yang satu ini, salah satunya adalah karena disana terdapat sesuatu yang pernah menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia. Yupz, Borobudur J.
Setelah semua kegiatan di Jakarta telah selesai, kami (GREAT) tercerai-berai ke berbagai pelosok di pulau Jawa. Pada awalnya ada rasa kuatir untuk menginjakkan kaki ke kota itu, kami takut kalau – kalau  banyak kesialan yang akan terjadi seperti di Jakarta. Tapi karena tekad untuk menginjakkan kaki di Borobudur, kami pun membuang jauh rasa takut itu. Saat itu,  sedang libur lebaran sehingga sangat susah untuk memperoleh tiket kereta api. Jadi kami meminta tolong kepada paman Yayu’ yang tinggal di daerah Depok untuk membantu kami untuk memeroleh tiket Bis tujuan Jogja. Singkat cerita, kami akhirnya terdampar di rumah paman Yayu’ karena bis yang akan mengangkut kami berangkat dari sana.
Akhirnya waktu itu segera tiba, kami berangkat ke perwakilan Bus yang bernama Handoyo. Setelah agak lama menanti, akhirnya bis itu datang juga. Kami segera naik, dan perjalanan pun dimulai.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Nostalgila d’ShiNe_dRuVa


Hasil sklh 3 thn
            Ketika itu, saya sedang membuka Facebook dan tiba – tiba saya penasaran dengan status – status yang pernah saya buat semasa SMA dulu. Syukurnya, dengan begitu mudahnya di FB kita dapat melihat hal itu. So, saya segera meng-klik tahun 2009 di sebelah kiri Timeline FB saya. Saat membacanya, menertawakan status yang pernah saya buat karena dipenuhi dengan kalimat – kalimat yang disusun dari huruf besar keci. Alay !!! Namun, ada beberapa hal di timeline itu yang membuat saya begitu rindu pada mereka. Ya, pada mereka yang pernah dan akan selalu menjadi bagian hidup saya yang terindah. Mereka sahabat – sahabatku :D

Setiap orang memiliki cerita terindah dalam hidupnya. Sedih ataupun senang merupakan dua situasi yang bisa menjadi cerita tak terlupakan tergantung dengan siapa kita menjalani cerita itu. Saya beruntung menjalani cerita itu dengan orang – orang terbaik dalam hidup saya. Yaa, mereka sahabat – sahabat saya. Dengan kepribadian yang berbeda satu sama lain, tapi membuat cerita hidup lebih berwarna.
Saya sudah mengenal mereka cukup lama. Walaupun pada awalnya kami tidak begitu akrab satu dengan yang lain namun waktu membuat kami menjadi orang – orang yang susah untuk lepas satu sama lain. Sebelum cerita panjang lebar tentang kami, ada baikya kalau saya menuliskan sedikit tentang druvaers ini. Sebelah kanan atas
Hari itu tepat tanggal 11 Maret. Saya, tuti, angel, vita, cici, devri, gcl, dan angga yang lbh akrab disapa lepok ( lelaki tercakep di d_sHine dRuva :P )  berkumpul di suatu ruang kelas. Entah mengapa, hari itu kami belum ingin cepat – cepat pulang, padahal sekolah sudah agak lengang. Ya, memang seperti itulah kami. Terlalu banyak cerita sehingga waktu istirahatpun siang pun tidak cukup untuk kami. Jadi, kami sering mengambil waktu sejenak sepulang sekolah, berkumpul di salah satu kelas sekedar untuk berbagi cerita, tawa, dan candah. Bahkan karena saat itu juga masa – masa labil..hehee, kami juga sering bercerita tentang si ini dan si itu alias ngegosip kagak jolas !!!!! Siang itu kami agak serius. Dan saya pikir karena the power of alay yang mulai merasuki pikiran kami. Kami mulai berpikir untuk mencari “nama” yang pas dengan kami – kami ini. Banyak nama yang kami usulkan namun pada akhirnya tercapai sebuah kesepakatan untuk menamai diri kami sebagai “ d’ sHiNe_dRuva “. Hurufx juga masih alay karena saat itu kami masih SMA.
 Kalau ada yang bingung dengan arti dari d’ ShiNe_dRuva, okay saya akan jelaskan sedikit. d’ sHiNe_dRuVa diambil dari nama bintang yaitu Dhruva. Konon, Dhruva adalah nama seorang raja yang karena kearifan dan kebijaksanaannya hingga saat ia meninggal rakyatnya senantiasa percaya bahwa Dhruva masih tetap ada dan kini ia berada di tempat tertinggi sebagai bintang yang tidak pernah berhenti bersinar.
 Okay, lanjut dengan d’ShiNe_dRuva. Hari – hari saya bersama mereka sangat berwarna. Kemana – mana pasti bareng. Jadi, kalau ada satu orang yang tidak ikut pasti rasanya jadi aneh. Entahlah, mungkin karena kami memiliki kerakter yang berbeda – beda sehingga aneh rasanya jika ada satu saja orang yang tidak hadir.

Jumat, 19 Oktober 2012

Mozaik – mozaik Hidupku (PART 1)


         Hari itu aku galau, ya ini pertama kalinya aku benar – benar galau. Mungkin terkesan alay menggunakan kata – kata ini, tapi itulah yang saya rasakan. Bagaimana tidak, saya harus memilih antara pesta kematian kakek di Toraja atau study media. Hm…mengapa pilihannya begitu sulit. Mengapa pilihannya bukan antara ayam goreng atau sambel terasi buatan mama. Pilihan itu lebih mudah karena saya jelas – jelas akan memilih sambal terasi ^_^”
Sebenarnya pesta kematian kakek di Toraja merupakan hal yang sangat penting bagi saya. Mengingat kasih sayang kakek bagi saya yang begitu besar. Selain itu, banyak keluarga saya yang belum pernah kutemui sebelumnya akan datang dalam pesta kakek. Terkadang saya berpikir, keluarga – keluargaku yang jauh dari selawesi saja masih menyempatkan diri untuk datang, masa saya yang jelas – jelas begitu dekat tidak bisa ikut dalam pesta kakek. Namun, setelah melalui beberapa pertimbangan yang matang, saya memutuskan untuk ikut study media. Saya pikir study media ini penting untuk masa depan saya karena bisa memberikan pemahaman bagi saya tentang prospek kerja  kedepannya. Namun, yang terpenting adalah ini kesempatan saya untuk menemukan mozaik – mozaik kehidupan saya di tempat yang lain. Di luar pulau Sulawesi !
Foto sebelum berangkat ke bandara
Singkat cerita tepat pada tanggal 25 Juli, kami Great 10 berkumpul di bandara Sultan Hasanuddin. Yaa, saat itu sebenarnya saya agak kuatir juga karena ini merupakan perjalanan pertama saya menggunakan pesawat. Saat itu kami dibagi kedalam tiga pesawat berbeda. Namun beruntung, karena saya duduk bersebelahan dengan Yayu dan Unhy. Ya, kalau duduk dengan mereka berdua, saya yakin mereka dapat memaklumi saat saya melakukan gerakan – gerakan menyimpang..hehee
Kami pun melalui tahapan – tahapan sebagai seorang penumpang pesawat mulai dari boarding pass hingga membagasikan barang – barang. Antrian yang agak lama membuat kami tidak serempak ke waiting room. Ada yang sudah kesana terlebih dahulu dan ada juga yang masih rempong mengurusi barang – barangnya. Saat saya dan Yayu’ telah selesai kami segera berlari menuju ruang tunggu. Hm, saya melirik  ke arah ruang tunggu tapi saya tidak melihat keberadaan teman – teman, “hm jangan – jangan mereka sudah masuk duluan ke dalam pesawat” pikir saya. Saya dan Yayu’ segera memasuki gate 5 dan ikut mengantri untuk masuk kedalam pesawat. Saat selangkah lagi memasuki pesawat itu, seorang petugas datang dan melihat tiket kami berdua dan si petugas sontak berkata “maaf mba’ anda salah pesawat”. Saya dan Yayu’ yang saat itu sudah sangat malu segera mesasang muka paling tebal untuk keluar dari tempat itu.

Senin, 06 Agustus 2012

Tekan tombol “Delete”

            Adakah diantara kita yang pernah bahkan sering memperoleh cacian dari  orang – orang disekitar kita, atau bahkan cemohan bahwa kita tidak mampu melakukan ini dan itu ???
 Kata – kata yang keluar dari mulut memiliki dampak yang begitu besar bagi siapapun yang mendengarnya. Dampaknya dapat bersifat positif tapi juga dapat berdampak negative. Terkadang ketika orang disekitar kita mengatakan hal – hal negative tentang diri kita, maka kita akan terus memikirkan hal itu. Apakah kita sadar bahwa hal itu dapat menjadi batu penghalang untuk kita bisa terus maju !

Lipsum Text Widget